Minggu, 20 November 2011

Mengkontrol Keuangan Pribadi dengan cara Pemrioritasan Kebutuhan


Mengkontrol Keuangan Pribadi dengan Pemrioritasan Kebutuhan

Masalah utama sebuah keluarga yang selalu ada biasanya seputar keuangan. Bisa karena kekurangan uang, kelebihan uang atau karena bingung bagaimana mengatur uang yang penghasilannya pas-pasan sedangkan kebutuhan akan selalu melebihi pemasukkan.

Namun muara dari itu semua kata kuncinya adalah bagaimana mengatur keuangan keluarga atau pribadi dengan cerdas, cermat dan sebaik-baiknya. Karena masalah mengatur keuangan tidak memandang Anda orang miskin, menengah atau kaya. Karena siapa pun bisa mengatur keuangan keluarganya, maka bisa dikatakan 50% mereka sudah sukses dan berhasil dalam hal finansialnya.

Untuk it                u pada tulisan kali ini kami akan membagi salah satu kiat yang diambil dari salah satu endorser MyFamily Accounting yaitu bapak Ahmad Gozali. Adapun beliau memberikan sebuah kiat dan tips rahasia bagaimana agar sebuah keluarga sukses dalam mengatur keuangan keluarganya. Adapun rahasia sukses tersebut adalah dengan melakukan langkah-langkah berikut ini secara urut dan disiplin, yaitu:
Setiap kali menerima gaji maka langkah awal yang terpenting yang harus Anda lakukan pertama kali adalah dengan membayar cicilan hutang terlebih dahulu. Mengapa? Karena hutang adalah kewajiban terpenting yang wajib Anda penuhi kepada pihak lain apakah dari bank dan institusi finansial lainnya. Karena kedisiplinan Anda dalam membayar cicilan merupakan cerminan rapor dan nama baik Anda di mata mereka. Sekali saja Anda telat/mangkir membayar maka nama Anda akan masuk dalamblakck list yang patut diwaspadai nantinya. Sehingga menjaga nama baik sebagai seorang debitor sangat penting di sini, karena akan bermanfaat nantinya di masa yang akan datang. Selain itu pula dengan memprioritaskan membayar cicilan ini, berarti kita sudah menghargai para kreditor kita yang sudah berbaik hati meminjamkan uang kepada kita.
Setelah membayar cicilan hutang, selanjutnya yang Anda lakukan adalah berzakat atau memberikan sumbangan keagamaan. Loh kok begitu? Ya inilah salah satu bukti rasa syukur kita kepada Allah swt, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia rezeki kepada kita semua, sehingga kita bisa melakukan aktivitas ekonomi keseharian dengan lancar tanpa kekurangan. Dengan mengalokasikan dana khusus untuk berzakat ini maka sudah barang tentu Allah SWT akan semakin menambah karunia dan rezeki yang berlimpah kepada kita. Apakah kita mau semakin disayang oleh Sang Maha Pencipta dan Pemberi Rezeki kita? Maka berzakatlah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar